1. Pengertian Ghadab
Ghadab yaitu sifat seseorang yang mudah marah. Orang yang memiliki
sifat ghadab apabila menyelesaikan masalah tidak mempergunakan cara yang
baik dan kekeluargaan, tetapi mengedepankan(mendahulukan) emosinya,
sekalipun pada akhirnya ia menyesal. Marah juga berarti suatu kondisi
kejiwaan seseorang yang tidak senang terhadap sesuatu, karena tidak
sesuai dengan kehendak hatinya. Dalam keadaan marah, kondisi kejiwaan
manusia sedang tidak stabil dan cenderung untuk berbuat negatif. Marah
itu diciptakan oleh Allah SWT dari api yang ditanam ke dalam diri
manusia. Marah termasuk salah satu sifat tercela yang harus dihindari, karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Sifat ghadab harus dijauhi,
karena ghadab tidak dapat menyelesaikan masalah bahkan dapat menimbulkan
masalah yang baru. Sifat sabar yang dapat mengatasi masalah yang sedang
dihadapi. Imam Ghazali mengatakan bahwa orang yang sabar adalah orang
yang sanggup bertahan dalam menghadapi gangguan dan rasa sakit serta
sanggup memikul beban yang tidak disukainya. Nabi bersabda :
لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ اِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَسْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ (رواه البخارى)
Artinya :
‘Orang yang kuat itu bukanlah orang yang menang berkelahi, tetapi orang
kuat ialah yang dapat menguasai dirinya ketika sedang marah. (H.R.
Bukhari)
Nabi Muhammad saw juga bersabda yang artinya :
“ Dari Abi Hurairah
r.a : Bahwa seorang laki-laki telah berkata kepada nabi saw. Berilah aku
nasehat, janganlah engkau jadi pemarah, laki-laki itu kembali berkata
lagi beberapa kali, dan nabi saw bersabda : “Janganlah engkau jadi
pemarah!” (H.R. Bukhari).
2. Bahaya Ghadab
a. Ghadab melahirkan sifat lemah
b. Ghadab akan dimurkai oleh Allah
c. Jauh dari ampunan dan surga Allah
d. Ghadab akan mudah dimasuki oleh setan.
e. Mudah menimbulkan masalah
f. Mendatangkan kerusakan.
Firman Allah Swt :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي
النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
(الروم: 41)
Artinya :
“ Telah nampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S. Ar Rum [30]: 41)
3. Tingkatan-Tingkatan Ghadab
1. Tingkatan Rendah
Sikapnya tidak kelihatan marah, sehingga orang lain sulit untuk menilai.
Karena, gejolak marahnya yang telah menyebar ditutupi oleh sifat yang
tenang
2. Tingkatan Sedang
Sikap marahnya kelihatan, tetapi masih dapat dikendalikan oleh akal. ia marah sesuai dengan kadar masalah yang sedang dihadapi
3. Tingkatan Tinggi
Sikap marahnya cepat kelihatan, karena marahnya berlebihan. Marah
semacam ini sulit dikendalikan oleh akal, karena sikapnya sudah
dikendalikan oleh nafsu. Orang yang memiliki sifat marah tingkatan
tinggi disebut pemarah.
4. Contoh Perbuatan Ghadab
a. Dalam pertandingan
sepak bola antara kesebelasan Persepa dengan Persatu, terjadi
perkelahian antar pemain. Hal ini disebabkan karena Ahmad, salah satu
pemain dari Persepa tanpa sengaja menjatuhkan Aditya , pemain dari
Persatu. Ahmad sudah meminta maaf kepada Aditya, tetapi permintaan maaf
Ahmad dibalas dengan pukulan ke wajah Ahmad oleh Adtya. Hal inilah yang
menjadi penyebab terjadinya perkelahian diantara pemain.
b.
Pada saat melihat hiburan dalam acara peringatan HUT RI yang diadakan di
kecamatan Petarukan, Rozaq tanpa sengaja menyenggol seorang pemuda yang
berada di sampingnya dan ia meminta maaf kepada pemuda itu. Pemuda itu
tidak terima dan mengajak berkelahi, tetapi Rozaq tidak menanggapinya.
Dan tanpa disadari oleh Rozaq, pemuda itu melayangkan pukulan ke arah
wajahnya, dengan gerak reflek Rozaq mampu menagkis dan memegang tangan
pemuda itu tanpa membalas pukulan itu, dan pemuda itu tidak berkutik
lagi. Sambil memegang kedua tangan pemuda itu, Rozaq sekali lagi meminta
maaf. Akhirnya pemuda itu menyadari kekeliruannya, dan iapun meminta
maaf.
5. Cara menghindari sifat ghadab
a. Mewaspadai bahaya ghadab
b. Sadarilah bahwa ghadab menjadi sumber mara bahaya
c. Tanam dan tumbuh kembangkanlah sifat sabar, karena orang yang sabar akan disayang Allah Swt.
Firman Allah Swt :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (البقرة: 153)
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al Baqarah [2] : 153)
Sabar dapat menyelesaikan persoalan tanpa menimbulkan masalah.
d. Berusaha untuk mengoreksi kekurangan dan kesalahannya sendiri
e. Melatih diri untuk dapat memiliki banyak kesabaran.
Cara meredam ghadab, antara lain ;
1. Bila kita sedang marah dalam keadaan berdiri, maka segeralah duduk,
2. Apabila dengan duduk belum juga bisa hilang rasa marahnya, maka berbaringlah,
3. Jika dengan berbaring juga belum hilang rasa marahnya, maka ambillah air untuk wudhu (berwudhulah), kemudian salat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar